Senin, 05 Mei 2014

Telerik Test Studio

Telerik Test Studio merupakan alat pengujian perangkat lunak berbasis Windows untuk web dan desktop yang memiliki tools pengujian fungsional, pengujian kinerja perangkat lunak, pengujian beban, dan pengujian aplikasi. Tools ini dikemas dengan plugin untuk Visual Studio dan aplikasi standalone yang menggunakan repositori yang sama dan format file. Test Studio mendukung HTML, AJAX, Silverlight, ASP.NET MVC, JavaScript dan WPF. Test Studio juga mendukung pelaksanaan tes di Internet Explorer, Firefox, Safari dan Chrome.

 
Functional Testing - Tools ini memberikan tes otomatisasi dukungan untuk web dan aplikasi desktop - Silverlight, WPF, AJAX , HTML, WPF dan MVC, panggilan JavaScript, sinkronisasi halaman dinamis, client-side behaviors, serta dukungan untuk Visual Studio 2010 dan 2012.

Performance Testing - Test Studio menawarkan pengujian kinerja web untuk menganalisis metrik pada server dan klien, mengeksplorasi permintaan lalu lintas HTTP dan data kinerja counter. Benchmark dapat dibuat terhadap hasil akhir dan kemudian dibandingkan untuk deteksi regresi atau penetapan tujuan. Metrik kinerja melengkapi tes UI fungsional yang ada untuk memasukkan data seperti waktu pemrosesan server, network latency, dan render waktu klien.

Load Testing - Uji tes fungsional Studio yang ada atau Fiddler log dapat digunakan untuk membuat tes beban. Agen beban Test Studio memanfaatkan multi-core, hyper CPU berulir untuk menghasilkan beban pengguna yang tinggi.

Mobile Testing - Pada bulan Maret 2012 Telerik memasuki zona pengujian iOS. Test Studio untuk iOS adalah sebuah aplikasi App Store yang mendukung perangkat iPhone, iPad & iPod. Aplikasi ini menawarkan dukungan untuk native, web adn iOS hybrid apps. Test Studio untuk iOS bergantung pada objek berbasis rekaman. Pengembangan platform yang didukung antara lain adalah MonoTouch, PhoneGap, Xcode. Cloud sync tes dan hasil melalui perangkat yang berbeda dan di antara anggota tim tersedia melalui portal web. 

Beberapa fasilitas dari Test Studio meliputi :
  1. Scriptless test recording and playback
  2. Cross-browser test execution – Internet Explorer, Firefox, Chrome and Safari (web browser) 
  3. Support for HTML, AJAX, Silverlight, WPF and ASP.NET MVC application testing
  4. Element abstraction and reuse 
  5. Integration with Visual Studio 2010 / 2012, MS Team Foundation Server 
  6. Nunit, MbUnit, XUnit integration 
  7. Sentence-based UI validation 
  8. Continuous integration with Microsoft Build Server, CruiseControl and TeamCity 
  9. Visual Debugger 
  10. Test customization in C# and VB.NET 
  11. Exploratory Testing 
  12. Manual Testing 
  13. Integration with HP Quality Center 
  14. Built-in testing framework 
  15. DOM Explorer 
  16. Fiddler web debugger integration 
  17. Automated data-driven testing 
  18. Bug-tracking tools integration

Source :

Senin, 14 April 2014

Pelanggaran Etika di Dunia Maya yang Sampai Masuk ke Ranah Hukum

Iseng Menulis Seenaknya di blog pribadi, seorang Mahasiswa Ditangkap Polisi.

 
Kasus ini terjadi pada bulan Juni 2009. Mengutip situs Tempo.co, Hariadhi, 23 tahun, diperiksa Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait berita palsu tentang teh Botol Sosro.

“Saat ini penyidik masih meminta keterangannya,” kata Kepala Satuan Cyber Crime Ajun Komisaris Tomi Watulio melalui sambungan telepon, Selasa (30/6). Menurut dia, polisi belum memutuskan menahan mahasiswa semester akhir Institut Kesenian Jakarta itu. “Tergantung pemeriksaan,” kata dia.

Hariadhi dilaporkan PT Sinar Sosro, produsen the Botol Sosro, karena dinilai menyebarkan berita palsu melalui situs pribadinya di www.hariadhi.wordpress.com. Di situs itu ia menyebutkan Hydroxylic Acid yang terkandung dalam teh botol itu adalah racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Kemudian isi blog itu disebarkan ke berbagai milis pemasaran.

Senior Marketing Manager PT Sinar Sosro Alex Rumondor kepada wartawan menyebutkan Hydroxillic Acid disebut bahan berbahaya adalah informasi menyesatkan. “Itu nama lain dari air dalam bahasa Kimia,” katanya (30/6). Karena itu, katanya, tidak ada alasan kalau cairan itu disebut berbahaya.

Pencemaran nama baik ini mulai dilaporkan pada 19 Juni lalu. Alex menceritakan pihaknya mendapat informasi beredarnya informasi ini sejak awal Mei 2009. Kemudian perusahaan mereka mengumpulkan semua tulisan-tulisan yang beredar di milis, dan melakukan klarifikasi di milis itu, termasuk di situs resmi mereka.

Pihaknya, kata Alex, tidak berniat menuntut Hariadhi hingga penjara. Laporan yang mereka lakukan, diakuinya untuk sekedar mengobati 'luka' yang timbul akibat tulisan yang dibuat oleh Hariadhi. Karena itu pihaknya membuka pintu damai bagi Hariadhi. “Bagi kami cukup permintaan maaf secara resmi,” kata dia.

Karena akibat dari tulisan yang sudah menyebar iitu, pemesanan Teh Botol Sosro di masyarakat sempat terhenti. Dan pihaknya dibuat repot dengan menurunkan semua personilnya untuk melakukan klarifikasi ke para konsumen dan pedagang.

Alex mengaku Hariadhi sudah meminta maaf langsung saat diperiksa pertama kali oleh polisi siang tadi. Ia juga mengaku menyesal, dan menyebutkan motif penulisan itu hanya ingin mencoba efek dari sebuah tulisan dari blog di internet. “Dia hanya iseng,” kata Alex.


Mengeluh di Twitter, Bondan Prakoso Dilaporkan ke Polisi
Kasus ini terjadi pada bulan Mei 2011. mengutip situs kapanlagi.com, musisi Bondan Prakoso dilaporkan oleh Jerry Filmon yang merupakan pemilik Akasaka Cafe, di Bali atas tuduhan penghinaan.

Demikian, melalui pengacaranya OC Kaligis, Bondan melakukan klarifikasi laporan tersebut, di mana pihak Bondan melihat adanya pelanggaran SOP atau standar operasional prosedur yang mana membuat Bondan dirugikan.

"Ini bukan pidana tapi dilaporkan pidana ke Poltabes Denpasar, Bali, oleh Jerry Filmon, pemilik Akasaka Cafe atas tuduhan penghinaan. Laporan itu tidak benar. Yang benar, SOP dilanggar, misalnya mereka tidak diprotect sehingga membahayakan keamanan mereka sebagai musisi. Soal hukumannya, mereka tidak bersalah," ucap OC Kaligis, ditemui di Majapahit Permai, Jakarta Pusat, Jumat (06/05).

Menurut pengacara yang sempat menangani kasus video hot Ariel Peterpan ini, Jerry Filmon adalah seorang yang arogan. "Dia itu arogan! Kalau di surat pembaca di koran, bisa saja lebih keras omongannya daripada di twitter," ucapnya.
Selain itu isu ini di-pantik oleh tweet akun @BondanF2B, yang mana mengeluhkan perlakuan security di Akasaka Cafe. Akun ini adalah akun bersama milik manajemen Bondan untuk mempromosikan kegiatan mereka.

"Polisi itu juga tidak akan menelan mentah-mentah semua laporan. Polisi tahu apa yang dilakukannya. Polisi tidak sembrono menangani kasus ini setelah kasus Prita kemarin. Curhat itu kan biasa," urainya.

Menanggapi permasalahan ini, Bondan pun telah melayangkan somasi ke Jerry dan siap mengambil langkah hukum bila tidak ditanggapi.
"Kami sudah melayangkan somasi dulu ke Jerry. Jika tidak ada tanggapan baik dari mereka, kami akan ajukan gugatan perdata dan pidana terhadap Jerry Filmon," tutupnya. 


Dari kedua kasus ini bisa disimpulkan bahwa apa yang anda lakukan didunia maya bisa berdampak kepada kehidupan anda didunia nyata. karena itu, sekalipun terdapat kebebasan yang sebebas-bebasnya didunia maya, masih diperlukannya etika agar dunia maya tidak menjadi masalah bagi kehidupan anda didunia nyata. untuk itu etika manggunakan interneet perlu di terapkan agar tidak ada pihak yang dirugikan.


Selasa, 18 Maret 2014

Etika Seorang Programmer





KODE ETIK PROGRAMMER
Pemrograman komputer membutuhkan sebuah kode etik, dan kebanyakan dari kode-kode etik ini disalur berdasarkan kode etik yang kini digunakan oleh perkumpulan programmer internasional.
Kode etik seorang programmer adalah sebagai berikut :
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta izin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin. Etika profesi yang berlaku bagi programmer di indonesia 36. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek.
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer. Pada umumnya, programmer harus mematuhi “Golden Rule”: Memperlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Jika semua programmer mematuhi peraturan ini, maka tidak akan ada masalah dalam komunitas.


sumber : http://makaikenshi.blogspot.com/2010/03/kode-etik-programmer.html

Rabu, 20 November 2013

Kartu Kredit Masa Depan Berbentuk LCD

MasterCard perkenalkan Display Card



Suatu hari nanti Anda dapat memeriksa saldo, point reward, dan bukti transaksi terakhir, hanya dengan melirik kartu kredit Anda. Ini berkat kartu kredit masa depan yang dikembangkan MasterCard.


MasterCard baru saja meluncurkan 'Display Card' yang memiliki teknologi seperti pada smartphone dan tablet. Kartu kredit terbaru yang diperkenalkan di Singapura ini memiliki layar LCD dengan tombol sentuh sensitif, dan tentunya masih bisa masuk ke dalam dompet.

"Perangkat inovatif 2 in 1 ini menggabungkan fungsi sebagai kartu pembayaran dan token otentifikasi dengan keamanan canggih. Sehingga dapat melindungi pelanggan dari penipuan online," kata MasterCard dalam siaran persnya, dilansir dari DailyMail.

Sekarang banyak bank yang mengeluarkan token otentifikasi terpisah dengan kartu kredit untuk melakukan layanan perbankan online, terutama untuk transaksi yang berisiko tinggi. Seperti pada pembayaran dan transfer dalam jumlah tertentu, yang harus memasukkan penerima pembayaran atau mengubah informasi pribadi.

Namun, pada 'Display Card' sistem otentifikasi disatukan dengan kartu. Ini lebih memudahkan penggunanya.

"Di masa depan, kartu ini bisa menggabungkan beberapa fungsi tambahan, dengan menampilkan informasi-informasi terbaru, seperti informasi saldo, point reward, transaksi terakhir, dan informasi interaktif lainnya," demikian keterangan dari MasterCard.

Tapi MasterCard bukan perusahaan pertama yang membuat kartu pintar ini. Visa sudah mengumumkan sedang mengembangkan kartu dengan fitur serupa pada tahun 2012, namun data-data soal kartu pintarnya belum disebar secara luas.

Di awal bulan ini, dari bocoran beberapa screenshot, mengisyaratkan bahwa Google juga sedang mengembangkan 'Google Wallet Card'. Teknologi Google ini berupa kartu debit atau ATM yang bisa digunakan di mana saja.

Google berencana dalam pembayaran mobile nanti dapat dilakukan dengan smartphone dan kartu kredit dengan layar LCD dan tombol sentuh yang mereka punya.

Dibawah ini adalah video mengenai kartu kredit dengan layar LCD :
Sumber:
- http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/366275-mastercard-perkenalkan-kartu-kredit-masa-depan
- http://www.youtube.com/watch?v=anWGm_oW_e8

Rabu, 06 November 2013

Tugas Pemanfaatan Implementasi Arsitektur

Sistem Proses penyelamatan darurat medis yang diimplementasikan ke dalam Arsitektur


 




Pada dewasa ini sistem informasi kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi softcomputingmerupakan adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Sistem Kerja: sistem dirancang untuk membantu memecahkan masalah antara pasien dengan tenaga medis/rumah sakit. Dalam sistem ini, diciptakan sebuah tugas fungsi darurat penyelamatan medis. Sistem ini menggunakan peta satelit Formosa 2(FORMOSAT-2) dan teknologi Ajax untuk mengakses informasi terhadap peta dan memungkinkan operator pusat untuk menentukan lokasi yang benar dari pasien secara tepat waktu.

Berdasarkan lokasi pasien, kemudian ambulans akan mengetahui posisi pasien dari layanan. Kemudian, teknisi medis darurat sejalan penyelamatan pertama yang menggunakan perangkat mobile pasien atau smart phone dapat terhubung ke sistem melalui GPRS (General Packet Radio Service ) atau 3G (Third Generation Wireless Format) untuk mencari pasien. Akhirnya, teknisi medis darurat bisa memasukkan kondisi pasien ke dalam sistem, dan kemudian sistem akan menentukan rujukan rumah sakit mana yang paling tepat.






Minggu, 09 Juni 2013

Metode Ilmiah


Novandri Panca Putra
15110046
3KA21



Tangerang Selatan, 9 mei 2013



DEFINISI

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
·         Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
·         Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
·         Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
·         Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

Prediksi dari hipotesis
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya
Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.

Eksperimen
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut.
Eksperimen tersebut dapat berupa eksperimen klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi arkeologis.Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

1.      Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.      Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.      Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.      Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.      Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.      Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.      Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

TUJUAN MEMPELAJARI METODE ILMIAH

Sebagai seorang sarjana atau ilmuwan, kita dituntut berpikir cerdik, kritis dan ilmiah dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Namun sebagai seorang sarjana kita juga dituntut untuk mempunyai sifat rendah hati, karena kebenaran yang diperoleh melalui proses berpikir tersebut bersifat relatif.

Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itulah sebelum kita mempelajari sarana fundamental berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah tersebut. Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu, atau dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitannya dengan kegiatan ilmiah secara menyeluruh.

Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir induktif dan deduktif. Untuk itu penalaran ilmiah menyandarkan diri pada proses logika deduktif dan logika induktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.

Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada hakikatnya merupakan pengumpulan fakta untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula.

Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing saran berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah.
Secara lebih tuntas dapat ddikatakan bahwa ilmu mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan penegetahuan yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah kita sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah. Atau secara lebih sederhana, sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik.

Jelas lah sekarang mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu sendiri.
Pengetahuan ini didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal yang gaib. Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai cara penyampaian merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama. Pernyataan ini bisa saja dikaji dengan metode lain. Secara rasiaonal bisa dikaji umpanya apakah pernyataan-pernyataan yang terkandung di dalamnya bersfat konsisten atau tidak. Di pihak lain, secara empiris bisa dikumpulkan fakta-fakta yang mendukung pernyataan tersebut atau tidak. Singkatnya agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengkajian selanjutnya kepercayaan itu bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain, seperti ilmu umpamanya, bertitik tolak sebaliknya. Ilmu dimulai dari rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan bahwa ketakpercayaan kita itu tak ditopang kenyataan, atau pula kita tetap pada pendirian semula.

Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya juga diperlukan sarana tertentu pula. Tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “[1] Bahasa Ilmiah, [2] Logika metematika, [3] Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali kebenarannya. Sedangkan logika statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum”.

Sumber :
http://nadiarahma10.blogspot.co.uk/2011/02/apa-itu-metode-ilmiah-dan-apa-kegunaan.html

LAPORAN


Novandri Panca Putra
15110046
3KA21


Tangerang Selatan, 9 juni 2013 

DEFINISI

Sebelum menjelaskan tentang penyusunan laporan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis mengungkapkan maksud dari ungkapan tersebut. Penyusunan merupakan imbuhan dari kata dasar susun yang berarti: 1) kelompok atau kumpulan yang tidak berapa banyak, tumpuk, 2) seperangkat barang yang diatur atau bertingkat-tingkat, 3) rangkap yang tindih menindih. Namun dalam referensi ini, yang dimaksud dengan penyusunan adalah proses pengaturan dengan menumpuk dan mengelompok secara baik.

Laporan ialah keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.

Penelitian diartikan sebagai 1) pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2 kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

Dengan demikian, yang dimaksud penyusunan laporan hasil penelitian, adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik tentang informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah dan menganalisa objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis sehingga terbuat sebuah prinsip-prinsip umum atau teori.

JENIS-JENIS LAPORAN

Secara garis besar laporan penelitian terbagi atas:

Laporan penelitian ilmiah yang disebut juga laporan penelitian atau laporan ilmiah. Laporan penelitian ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap–tahap berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati ole para ilmuwan. Laporan ilmiah pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil penelitian, pengamatan dan hasil analisis yang cermat.

Laporan bukan hasil penelitian ilmiah merupakan laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi seperti laporan keuangan, inventaris dan lain-lain.

Adapun jenis-jenis laporan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Laporan lengkap, 2) Catatan penelitian pendek untuk publikasi jurnal akademik, 3) Monografi atau working paper dimana yang diutamakan adalah pengutaraan interpretasi sementara, 4) Makalah atau artikel jurnal akademik, 5) Makalah atau artikel untuk press release untuk menarik perhatian membaca secara lengkap dan 6) buku di mana pengorganisasiannya disesuaikan dengan format buku.

PERSYARATAN BAGI PEMBUAT LAPORAN

Pada intinya persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah sama seperti penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu :
1.      Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan dan perlu pengetahuan dan pengalaman dari orang lain.
2.      
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan - pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Semua fakta harus dicocokan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyatan salah, maka ia akan meragukan sebuah isi laporan.

3.      Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu bertentangan dengan yang diharapkan dan dapat merugikan diri sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah 'mesin pemikir' yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat membingungkan pengertiannya atau pernyataannya tentak fakta.

4.      Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi - bagi subjek, memperlihatkan bagian - bagian yang berbeda dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lainnya. berdasar uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.
5.      
Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan tidak harus sistematis,mantik,supaya para pembaca tidak meragukan tentang suatu penalarannya.

6.      Pengertian akan kebutuhan para pembaca. Laporan disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang,istilah apa yang akan dipakai,apa yang dianggap sebagaiman mestinya,apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan dan bagaiman menyusunnya, semua itu tergantung pembaca.

Prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan adalah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga mental pembacanya. Lapora ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan.


Sumber :