Senin, 19 November 2012

Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa


Pilihan seseorang untuk menjadi guru adalah panggilan jiwa untuk memberikan pengabdian pada sesama manusia dengan mendidik, mengajar, membimbing, dan melatih, yang diwujudkan melalui proses belajar-mengajar serta pemberian bimbingan dan pengarahan kepada siswa agar mencapai kedewasaan masing-masing. Dalam kenyataannya, menjadi guru tidak cukup sekedar untuk memenuhi penggilan jia, tetapi juga memerlukan seperangkat keterampilan dan kemampuan khusus.
Guru adalah profesi yang terhormat. Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills (1996) mengatakan bahwa profesi adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampian atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain, dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.
Guru professional memiliki arena khusus untuk berbagi minat, tujuan, dan nilai-nilai professional serta kemanusian mereka. Denan sikap dan sifat semacam itu, guru professional memiliki kemampuan melakukan profesionalisasi secara terus menerus, mengembangkan diri, berempati, menjalin hubungan yang efektif. Guru professional adalah pembelajar sejati dan menunjung tinggi kode etik dalam bekerja. Menurut Danim (2010) secara akademik guru professional bercirikan seperti berikut ini :
1. Mempunyai kemampuan profesionalnya dan siap diuji atas kemampuannya itu.
2. Memiliki kemapuan berintegrasi antar guru dan kelompok lain yang seprofesi dengan mereka melalui kontrak dan analisis sosial.
3. Melepaskan diri dari belenggu kekuasaan birokrasi, tanpa menghilangkan makna etika kerja dan tata santun berhubungan dengan atasannya.
4. Memiliki rencana dan program pribadi untuk meningkatkan kompetensi, dan gemar melibatkan diri scara individual atau kelompok seminat untuk merangsang pertumbuhan diri.
5. Berani dan mampu memberikan masukan kepada semua pihak dalam rangka perbaikan mutu pendidikan dan pembelajara, termasuk dalam penyususnan kebijakan bidang pendidikan.
6. Siap bekerja secara rutin tanpa diatur, karena sdah bisa mengatur dan mendisiplinkan dirinya.
7. Siap bekerja tanpa diseur atau diancam, karena sudah bisa memotivasi dan mengatur dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon kritikan dan sarannya :)