Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
Cerita kesuksesan selalu penuh kejutan. Begitu juga Zulkifli, yang akrab disapa Zhu Qincay. Berbekal kamera pinjaman, dia serius menyalurkan hobi fotografinya hingga akhirnya sebuah penghargaan internasional tergenggam lewat karya monumentalnya
ZULKIFLI (Zhu Qincay), putra kelahiran kerinci. Kini tengah berkuliah di Universitas Bung Hatta, Padang. Dia merupakan satu di antara sekiab putra kelahiran Kerinci yang mengukir prestasi membanggakan.
Karya fotonya dipilih menjadi pemenang pertama untuk kategori "The General Pivot", dalam ajang lomba foto internasional Penghargaan Putra Mahkota Dubai, Hamdan International Photography Award (HIPA), yang dilaksanakan belum lama ini.
Kecintaan Zhu terhadap dunia fotografer, berawal dari keaktifannya di UKM kesenian di kampusnya, yang secara kebetulan banyak tergabung pecinta-pecinta fotografer. "Kawan-kawan memang banyak yang suka motret. Lihat-lihat hasilnya bagus, ternyata akhrinya jadi hobi," ujar Zhu, dihubungi Tribun, Minggu (8/4).
Karena sudah terlanjur jatuh hati pada dunia fotografer, Zhu pun mulai mengoleksi foto-foto karyanya. Awalnya ia hanya mengandalkan kamera pinjaman, dan kamera poket miliknya, dengan teknologi yang pas-pasan. "Karena belum punya kamera sendiri, saya pinjam-pinjam kamera teman dulu. Namun tidak mematahkan semangat untuk terus mencoba menghasilkan foto terbaik," terangnya.
Tidak ada guru ataupun pelatihan khusus yang didapatkan Zhu dalam seni fotografer. Ia hanya belajar secara otodidak, serta belajar dari pengalaman yang ia dapatkan berkumpul bersama rekan-rekannya di kampus. Sebelum berhasil menyabet juara fotografer tingkat internasional, Zhu sebelumnya sempat masuk 10 besar piala presiden, dengan tema kebudayaan Indonesia.
Gagal menjadi yang terbaik, Zhu pun terus belajar memperbaiki kekurangannya. Hasilnya, ia berhasil meraih juara pertama, lomba fotografer di Solok. Soal kiprahnya yang berhasil melenggang ke tingkat internasional, Zhu mengaku berawal dari informasi yang didapatnya melalui internet.
"Saat buka internet, saya lihat ada lomba foto di dubai. Setelah catat semua persyaratan, akhirnya saya memutuskan ikut dan mengirimkan foto melalui web panitia," kenangnya. Setelah mengirimkan foto hasil karyanya, sebenarnya Zhu tidak terlalu yakin bisa memenangi penghargaan tersebut.
Pasalnya, selain kelasnya yang sangat tinggi, peserta yang ikut ajang tersebut tentunya sangat banyak, dan tentunya dengan hasil karya yang lebih baik. Namun nasib berbicara lain, ia pun mendapatkan telepon dari Dubai, yang menginformasikan bahwa hasil karyanya berhasil menjadi juara.
"Saya ditelepon langsung panitia di dubai. Saya diberikan ucapan selamat, dan termasuk dalam 16 orang pemenang lomba," ungkapnya dengan nada gembira.
Dua minggu setelah menerima informasi tersebut, Zhu pun langsung diberangkatkan ke Dubai, untuk menerima penghargaan secara langsung. "Saya benar-benar senang saat itu. Betapa tidak, selain menjadi juara saya juga punya kesempatan untuk datang ke Negara tersebut," terang Zhu.
Berbicara soal sambutan, ia mengaku mendapatkan sambutan yang sangat istimewa. Bahkan, ia disambut langsung panitia saat sampai di bandara Dubai. "Saya hanya buat paspor saja, sementara semua biaya transportasi, makan, serta penginapan semuanya ditanggung panitia," jelasnya.
Kegembiraan yang didapatkan Zhu tidak hanya sampai di situ saja. Zhu mengaku acara pemberian hadiah berlangsung secara spektakuler.
"Acaranya sangat luar biasa. Acaranya berlangsung meriah layaknya piala-piala oscar. Selain pejabat di Negara tersebut, Kedubes RI juga ikut memberikan sambutan," cerita Zhu. Untuk informasi, lomba tersebut diikuti oleh 4.046 peserta dari 99 negara, termasuk 19 negara-negara Arab, mengikuti kegiatan lomba foto ini.
Kategori para pemenang dibagi menjadi "Love of the Earth", "The General Pivot" dan "Dubai". Acara penyerahan piala diserahkan langsung Sheikh Hamdan Bin Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, Putra Mahkota Dubai, didampingi Sheikh Majid Bin Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, Ketua The Dubai Culture and Arts Authority di kawasan Armani Hotel Dubai, Selasa (27/3) lalu.
Pemenang utama (Grand Prize) untuk keseluruhan kategori diraih fotografer asal Prancis yang mendapat piala serta hadiah uang tunai sebesar 100.000 dolar AS (Rp 923 juta). Sementara itu, pemenang pertama kategori "The General Pivot" memperoleh hadiah uang sebesar 14.000 dolar AS (Rp 128,4 juta) dan kategori "Dubai" sebesar 16.000 dolar AS (Rp 147 juta).
Sedangkan pemenang kedua kategori "Love of the Earth" memperoleh 16.000 dolar AS. Hadir pula selaku tamu kehormatan, Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran, serta para pejabat tinggi pemerintah Dubai, dan undangan lainnya.
sumber : Tribun Jambi
semoga karyaku juga bisa ikut di ajang yang sama.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus